
Ciri ikan ini tampak jelas, badannya memanjang, pipih ke samping. Pada tubuhnya yang berwarna putih keperakan terdapat empat buah garis berwarna hitam kebiruan memotong badannya. Keempat garis tersebutberjejer : satu buah di bagian kepala melewati mata dan tutup insang, dua buah di bagian badan, dan satu buah lagi di pangkal ekor.
Sumatera mudah dikembangbiakkan, telur dikeluarkan berserakan dan sifatnya lengket, gerakannya lincah dan aktif berenang, daya tahan tubuhnya kuat sehingga cocok dipelihara oleh pemula. Ikan ini tergolong pendamai, bisa dipelihara bersama ikan lain dalam satu akuarium. Ikan ini cukup rakus, segala jenis pakan alami atau pakan buatan tak pernah ditolaknya.
1. Persiapan saran pemijahan
Panjangnya hanya sampai 6 cm dapat dipijahkan secara massal pada tempat yang tidak terlalu luas. Tempat pemijahan berupa bak semen atau akuarium dilengkapi dengan tanaman air sebagai penempel telur. Bak pemijahan berukuran (1 x 2) m atau (2 x 2) m, sedangkan akuarium (80 x 45 x 40) cm.
Toleransinya terhadap suhu agak luas, yaitu sekitar 20 – 60oC, pH netral sampai basa. Suhu optimal untuk pemijahannya 25oC dan kesadahan rendah. Pengairan sebaiknya mengalir terus-menerus, tinggi air dalam bak lebih kurang 30 cm.
2. Pemilihan induk
Umur calon induk sebaiknya tidak kurang dari 6 bulan, panjang badan minimal 6 cm. Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat serta empuk jika diraba, warna tubuhnya biasa saja. Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan warna tubuhnya agak tua mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering berubah warna, hidungnya menjadi merah.
3. Pemijahan induk
Tanaman air hydrilla yang telah dicuci bersih dimasukan hingga memenuhi seperempat sampai setengah bagian luar bak pemijahan. Induk hasil seleksi dilepaskan pagi hari dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1. Kapasitas bak pemijahan ukuran 2 – 4 m2 adalah 35 – 70 pasang atau 70 – 140 ekor yang terdiri dari 50 % jantan dan 50 % betina.
Pemijahan mulai terjadi sore atau malam hari. Tanaman air sebagai tempat menempel telur harus dikontrol untuk mengetahui ikan sudah bertelur atau belum. Tindakan tersebut sangat penting karena telur sangat kecil dan berwarna bening sehingga sepintas tidak kelihatan. Apabila yakin ikan sudah memijah dan telurnya ada, induk segera ditangkap dan dipindahkan ke tempat pemeliharaan semula, sedangkan telur yang menempel pada tanaman air tetap dibiarkan pada bak pemijahan sampai menetas. Telur akan menetas dalam waktu 2 hari. Paling lambat 3 hari kemudian benih sudah harus ditangkap untuk dipelihara pada bak pendederan. Jika tetap dibiarkan di situ, diperlukan suplai pakan ke dalamnya.
4. Pemeliharaan larva
Telur yang berhasil menetas menjadi larva ukurannya sangat kecil bahkan lebih kecil dari sebatang jarum pentul. Oleh sebab itu, pemanenan benih mesti dilaksanakan secara ekstra hati-hati. Gunakan serok yang halus dan larva yang tertangkap ditampung dulu dalam baskom plastik. Pada saat larva ditebarkan, dalam bak pendederan harus telah tersedia pakan yang cocok sesuai ukuran dan kondisi larva. Jika pakan tidak disiapkan maka kebutuhan pakan harus disuplai dari luar bak dan air yang digunakan harus diendapkan dahulu selama 24 jam.
Pada minggu pertama, larva diberi infusoria karena masih lemah, belum aktif, dan alat pencernaannya belum terbentuk sempurna. Memasuki minggu ke tiga, benih sudah lebih kuat serta aktif maka pakan sudah dapat diganti dengan pakan kesukaannya. Pakan tambahan berupa tepung pelet halus atau cacing sutera diberikan sampai akhir pemeliharaan selama sebulan atau sebulan setengah.
Penutup
Usaha budidaya ikan hias yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani ikan di desa Baseh, kecamatan Kedungbanteng. Ikan hias yang dibudidayakan merupakan jenis ikan yang relatif tahan terhadap perubahan lingkungan yang drastis (terutama fluktuasi suhu) dan dapat dibudidayakan di kolam pekarangan. Teknik budidaya yang relatif mudah diharapkan dapat dipahami dan dipraktekkan oleh para petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar